Terkadang aku merasa tidak berharga. Kebahagiaanku terkadang menghilang. Senyum yang kumiliki terkadang tidak terulas. Bibirku terkatup. Sedikitpun tidak menyungging. Tentu saja masalah tidak hilang. Tetapi malah bertambah dan seolah menjadi beban.
Aku berkelana dalam lamunan. Sesekali aku berbicara dengan hati untuk menegosiasi kebahagiaan. Tidakkah hati ini lelah menikmati hari demi hari yang biasa saja? Tidak ada lagi keistimewaan didalamnya. Kelabu.
Lalu suara-suara tawa yang keluar dari mulut anak-anak tak berdosa itu membangunkan lamunanku. Aku tersenyum sendiri, merindukan masa-masa itu. Masa dimana aku tidak perlu berpikir berulang kali tentang sebuah keputusan yang akan aku ambil. Aku rindu tersenyum dan tertawa.
Pandeglang, Agustus 2015
Nasha Dilia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar