Selasa, 05 Agustus 2014

Antara HILANG dan KEHILANGAN

Ketika aku dihadapkan pada suatu pilihan antara HILANG dan KEHILANGAN, aku memilih untuk tidak mengalami keduanya. Aku tak ingin meleburkan semua kenangan yang ada, yang kita lewati bersama menikmati manis pahitnya hidup sambil belajar tentang kedewasaan beriringan dengan bertambahnya usia dan berkurangnya sisa umur kita untuk menghirup udara dunia.
           Ketika aku ditegur untuk berkomitmen pada satu pilihan saja antara HILANG dan KEHILANGAN, dengan getir aku lebih memilih untuk HILANG. Meski berat, meski pada akhirnya semua makhluk yang kusayangi, kucintai dan kukasihi akan hilang, akan terpisahkan oleh alam yang berbeda dalam segenap waktu sampai akhirnya akan kembali berjumpa pada saat yang terbilang luar biasa. Ya, pada masa semua makhluk hidup yang telah meninggal bangkit di Hari Kebangkitan.
         Aku tak ingin kehilangan, aku takut airmataku memberatkan kepergiannya. Aku takut setiap terlintas kenangan bersamanya membuat airmataku terus menetes. Aku tidak ingin dihadapkan pada pilihan ini, namun aku harus bisa memilih. Meski pada akhirnya tetap saja takdir Allah akan lebih kuasa menjawab apakah aku akan HILANG, atau aku akan KEHILANGAN?
         Sakit, pergi lalu hilang itu hal yang sangat menyakitkan. Bukan saja dalam hal percintaan, namun ada hal yang menurutku jauh lebih besar dibanding percintaan itu. Kehidupan. Ya, hidup adalah suatu hal yang jauh lebih besar dan jauh lebih berarti dibanding percintaan. Mengapa? Karena percintaan hidup dalam kehidupan.

Yasudahlah, intinya setiap makhluk hidup pasti akan hilang ataupun kehilangan..

Pandeglang, 05 Agustus 2014
Nasha Dilia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar